Electric Forklift merupakan salah satu alat berat yang hampir selalu ada di area produksi atau warehouse (gudang) dimana sirkulasi udara kurang memungkinkan untuk menggunakan forklift berbahan bakar bensin atau solar.
Di salah satu pabrik tempat saya dulu bekerja, Electric Forklift merupakan salah satu peralatan pendukiung produksi yang vital.
Karena hanya tersedia 1 buah forklift, maka mobilitas forklift bertenaga batere ini sangatlah tinggi. Selain mobilitas yang tinggi, beban yang harus diangkat pun tidaklah ringan.
Untuk mendukung kerja yang berat tersebut, diperlukan batere dengan kualitas yang baik.
Batere asli bawaan pabrik (Nichiyu) sangatlah bagus dan mahal. Jika batere asli sudah aus, maka alternatifnya adalah menggunakan aki komersial seperti Yuasa atau GS.
Untuk Electric Forklift Nichiyu seperti gambar diatas membutuhkan 4 buah aki berkapasitas 200AH yang dirangkai seri untuk menghasilkan tegangan 48 – 50 Volt DC.
Masalah
Electric Forklift dengan mobilitas tinggi dengan beban kerja berat memiliki masalah utama yakni pada pola pengisian aki.
Karena harus sering dipakai, maka pola pengisian aki pun menjadi tidak proporsional. Aki tidak pernah diisi sampai penuh karena forklift harus segera digunakan.
Lebih buruk lagi, proses pengisian hampir tidak pernah dilakukan dalam waktu yang cukup lama untuk membuat aku terisi dengan cukup arus untuk digunakan kembali.
Walhasil, forklift pun berada pada siklus yang tidak sehat yakni
Pakai – Habis – Isi sebentar – Pakai lagi
Begitulah siklus tersebut terjadi secara berulang-ulang.
Akibat dari siklus tersebut, aki hampir tidak pernah diisi hingga muatan memadai untuk dipakai bekerja kembali.
Pola yang buruk tersebut menyebabkan batere/aki menjadi tidak awet dan harus diganti sebelum jangka waktu normalnya.
Dan tak hanya berakibat buruk pada aki, tapi berakibat buruk juga pada transformator pengisi aki.
Mengapa? Karena muatan aki selalu berada dalam kondisi rendah, maka ketika dilakukan pengisian, aki akan menarik arus yang besar, bahkan terkadang melebihi batas normalnya. Terbukti bahwa fuse pengaman arus lebih (sekring) seringkali putus ketika melakukan pengisian.
Jadi, terdapat beberapa kerugian dari pola pengisian aki forklift yang diakibatkan karena mobilitas forklift yang tinggi, yakni:
- Aki akan cepat aus atau drop. Perlu diketahui bahwa tren harga aki cenderung naik.
- Seringnya transformator mengalami over-current akan memperpendek usia transformator
- Forklift senantiasa terancam macet di tengah jalan karena aki kehabisan muatan
Solusi
- Sediakan aki cadangan sehingga sewaktu-waktu harus ganti tidak ribet
- Beli forklift lagi
Tapi keduanya bukanlah solusi yang akan dibahas pada tulisan ini.
Solusi yang kami tawarkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah perlu dibuatkan sistem yang dapat mengubah pola pengisian aki yang buruk.
Hal ini dapat dilakukan dengan merapikan disiplin karyawan produksi untuk melakukan pengisian aki dengan benar, semisal: pengisian harus dilakukan sekurang-kurangnya selama 15 menit.
Tapi siapa yang bisa menjamin kedisiplinan tersebut di lapangan?
Untuk memudahkan penerapan sistem tersebut, maka saya merancang sebuah sistem yang akan memaksa setiap karyawan untuk melakukan pengisian aki forklift sekurang-kurangnya 10 menit.
Jika pengisian aki dihentikan secara paksa sebelum 10 menit, maka sistem akan membunyikan alarm.
Kontroler
Sistem saya rancang menggunakan Zelio Smart-Relay. Selain harga lumayan terjangkau, performa Zelio sudah tidak diragukan lagi.

Diagram Daya

Zelio SR3B101FU memiliki 6 Input dan 4-Output. Sangat memadai untuk membangun sistem Battery Charger ini.
Untuk memulai pengisian digunakan Push-Button Start. Dan untuk menghentikan pengisian digunakan Push-Button Stop.
Sistem menggunakan 2 buah kontaktor daya.
K1 digunakan untuk jalur sumber tegangan tiga-fasa 380V ke StepDown Transformer (380/220).
K2 digunakan untuk jalur tegangan tiga-fasa 220V ke StepDown Transformer (220/50).
Ketika Push-Button POWERON ditekan, maka K1 akan ON.
K1 ini akan tetap ON meskipun Push-Button POWERON dilepas karena dikunci oleh salah satu kontak bantu dari K1.
Ketika Push-Button Start ditekan, maka K2 akan ON dan aki akan mulai diisi. Bersamaan dengan itu, Zelio akan mengaktifkan timer. Dan jika Push-Button Stop ditekan sebelum waktu yang ditentukan (10 menit), maka Buzzer akan diaktifkan.
J1 pada masukan Zelio I1 adalah kontak pengunci dari Stop Kontak 3-Fasa. Sistem tidak akan bisa diaktifkan jika Stop Kontak jalur sumber 380V 3-Fasa tidak terkunci dengan baik.
Nah, demikianlah solusi cerdas yang pernah saya terapkan untuk mengatasi masalah buruknya pola pengisian aki Electric Forklift.
Semoga bermanfaat.
Melayani Pembuatan Panel Kontrol
Kami melayani perancangan dan pembuatan sistem kontrol/otomasi berbasis Zelio Smart-Relay dan mikrokontroler dengan rangkaian dan program yang telah banyak diuji dilapangan.
Jika Anda membutuhkan sistem kontrol / otomasi mesin, silakan menghubungi kami melalui Whatsapp 0882-3560-7047.
Baca juga: Disiplinkan Waktu Karyawan Menggunakan Bel Pabrik Otomatis Berbasis Zelio
Baca juga: Panel Over-Current Alarm Untuk Mesin Grinding Rol Karet